Sudah di depan komputer, siap mengambil ancang-ancang menulis, tetapi sekarang ga bisa ngapa-ngapain. Salah. Maksud gue ga tahu mau ngapain. Gak ada hal istimewa yang membuat gue bangga menyampaikannya
Pengen nulis. Bingung mulai dari mana.
Banyak tugas menumpuk berlebihan. Tetapi gue tiada pernah kapok begadang semalaman. Gue mencapai rekor baru nih. Tidur cuman sejem dua puluh menit pas hari jumat. Bodohnya tugas gue masih belum selesai. Akhirnya gue kumpul tugas hari sabtu (dikurangin dua poin) gara-gara saking ngantuknya pas jumat malem dan ga kuat buat melanjutkan tugas esai 3000 kata.
Banyak hal yang harus gue pikirkan sekarang ini. tetapi malas buat cari ide-ide keren. Salah satunya karena gue terlalu manjain otak gue, sehingga sekarang pas lagi dibutuhkan otak gue nge-drop kaya alien di CJ7 yang kehabisan kekuatan.
Bentar lagi uas semester satu. Dan gue berasa hari gue di sekolah semakin cepat saja. Gue berasa belum belajar banyak selama satu semester ini.
Gue orang yang ga menyenangkan untuk diajak bertukar pikiran. Gue tidak merasakan hal itu dari dulu. Akhirnya baru-baru ini gue baru sadar dan ga menyangkali lagi bahwa gue itu orang yang beraliran negativisme dan pesimitisme (kalo ada). Gue gampang menyerah, memandang dari sisi negatif.
Liat deh dari tulisan ini saja, sudah keliatan unsur negatif. ya kan?
Kalau kalian tidak percaya. Tanyakan saja pada teman-teman yang sudah mengenal gue sedari dulu kala. Mereka yang tahu.
Rasanya enak bisa nulis apa aja kaya gini. Seneng. Dan kaya dapet hiburan. Bisa ngalur ngidul. Gak ada alur. Ga perlu mikir soal kalimatnya bener atau enggak, efektif apa enggak, nyambung apa enggak, aneh apa enggak, bagus apa enggak, inspiratif atau enggak, penting atau enggak, kapan klimaks muncul dan muncul anti-klimaksnya, ada gagasan utamanya atau enggak. Apa aja yang ada di otak gue sekarang, bisa gue keluarin sebebas-besasnya dengan cara sesuka hati gue. Karena di dalam tulisan gue, gue lah tuhannya. Gada yang bisa ngatur gue dengan syarat-syarat penulisan yang benar sesuai KKBI. Gue bukan reporter, jurnalis, atau apapun itu yang terkekang pada syarat penulisan-penulisan artikel. Saat ini sih bukan.
Gue berusaha menikmati sepuasnya di masa sekarang-sekarang ini. Gue tahu ga selamanya gue bisa kaya gini terus kan? Kerjain apapun sesuai selera dan waktu gue. Dunia ga seindah masa sma dan seindah tulisan bebas gue di blog. Mereka ga bisa toleransi sama orang-orang yang kelemat kelemot. Yang lamban. Yang ga bisa taat sama aturan mainnya dunia. Orang-orang macem gitu bakal punya dunia sendiri atau terekskomunikasi dengan sendirinya seiring waktu. Singkat kata, dibuang.
Gue benci konsisten. Jauh tuh jarak antara konsisten dan hidup gue. Sungguh hidup ini dihidupi dengan perjuangan dan proses yang panjang.
Yang perlu gue lakukan sekarang adalah menyakinkan diri gue sendiri bahwa "gue mampu menjalaninya!"
Di sini tempatku merebahkan raga dan membangunkan jiwa. Kalau ada senggang, mari minum teh dan makan kudapan sore bersama.
11 November 2012
10 November 2012
"Tidak penting apa pun agama atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu"
- Hemawi Taslim yang berbagi kisah mengenai pesan mengingat sosok Gus Dur
Sumber: Kompas digital (http://nasional.kompas.com/read/2009/12/30/22035589/Pesan.Gus.Dur.Berbuat.Baik.Apa.Pun.Suku.dan.Agamamu)
- Hemawi Taslim yang berbagi kisah mengenai pesan mengingat sosok Gus Dur
Sumber: Kompas digital (http://nasional.kompas.com/read/2009/12/30/22035589/Pesan.Gus.Dur.Berbuat.Baik.Apa.Pun.Suku.dan.Agamamu)
07 November 2012
Ini Namanya Depresi Anak Sekolahan
Hari ini aku menjadi
tidak jelas. Kondisi hatiku naik-turun. Semua bikin aku gila. Baru kali ini aku
merasakan hal ini. Ngantuk tak tertahankan. Sedih. Kesal. Marah. Putus Asa.
Semuanya berlomba-lomba memenangkan hatiku. Aku ingin jambak rambutku sendiri
sampai habis. Mungkin sinyal kewarasanku semakin buram.
Aku butuh liburan.
Sungguh satu hari tanpa harus memikirkan hal-hal kompleks ini cukup buatku. Aku
bisa mati sinting kalau hari-hariku terus berjalan seperti ini. Tidak ada
anti-klimaksnya.
Entah sampai kapan masa kegelapan ini akan hilang dari hidupku.
Arti Menangis
Menangis kadang kala jadi
solusi
Menangis itu menenangkan
Kegundahan akan tertuang
sampai habis hanya dengan beberapa butir air mata
Sungguh aku tidak bohong
Menangis membuat hati seperti baterai terisi kembali
Suasana hati membaik
Dan menangis membuatku siap hadapi musuh sebesar apapun
Kali ini aku tidak akan
mundur lagi
Aku akan terus maju
Sampai lawanku mundur ketakutan
Menangis beda dengan cengeng
Menangis adalah luapan emosi yang tertahan
Cengeng adalah sebutan untuk orang yang hanya bisa menggerutu dan diam saja
Aku pikir menangis itu ada keindahannya tersendiri
Subscribe to:
Posts (Atom)