13 May 2014

Manusia Seolah Bayangan

Akan selalu ada orang yang diasingkan di dalam hidup kita. Kita menghilangkan keberadaannya, disadari ataupun tidak, bukan karena dia berbuat jahat kepada kita. Just karena kita tidak menyukai tingkah laku mereka atau gayanya yang membuat tidak nyaman, mungkin. Dengan alasan itu, kita seakan-akan mempunyai hak untuk menutup telinga kita ketika sedang diajak bicara olehnya. Kita menutup sebelah mata ketika melihat mereka sedang sendirian. Kita menjadi tidak bertenaga untuk membuka rongga mulut dan mengeluarkan kalimat balasan ketika  diajak mengobrol olehnya.

Gila.

Kita hidup di dunia ga sendiri. Dunia ini luas dan fokusnya bukan kita. Juga bukan AKU. Jadi, jangan sempitin pikiran kita dengan berteman sama orang yang pengen kamu kenal aja. Gak adil buat mereka kalau kita punya pikiran yang sempit kaya gitu "Gue ga suka ngobrol sama elu. Jadi gue ga mau usaha buat membuka pembicaraan." Atau "Gue ga sentuh hidup lu. Lu juga jangan ganggu-ganggu ya? Makasih" Pikiran semacam ini menutup ruang bagi mereka untuk mengenal kita, juga memberi diri kita sendiri ruang untuk mengenal mereka. 

Dengan membuka ruang itu sedikit demi sedikit, kita jadi bisa lebih ngerti orang lain dan memperluas hati kita. Buat apa ngerti orang lain? Gue pikir mengenal orang yang beragam jenisnya bikin kita lebih sering bercermin. Gue yakin setiap manusia yang Tuhan ciptakan diperlengkapi dengan sisi di dalam dirinya yang bisa dibuat pelajaran buat manusia lain. Bisa ngambil pelajaran dari kebaikan si manusia itu, bisa juga dari kekurangannya. Makin kita bercermin dari orang lain, makin kita tahu kalo banyak kebusukan di dalam hati yang tersimpan dan terkubur baik-baik di balik hati kita. 

Gue nonton film Spiderman 2 kemaren. Gue terkesan dengan film ini jelas bukan karena aksi perkelahiannya dan pertunjukan akrobatiknya si Spidey, tetapi karena ada satu tokoh unik yang dimunculin di film ini. Dia adalah orang yang mereka sebut invisible (kalo gue gak salah denger ya hehe) man. Suatu ketika karena terjadi sebuah kecelakaan, dia jadi punya kekuatan super. Alhasil, dia bales dendam ke semua orang karena dia ga pernah dianggap dan selalu diabaikan selama hidupnya. Even, waktu ulang tahun ga ada yang ucapin dia ulang tahun kalo dia ga nulis "Happy Birthday" di tabletnya.

Apa lu ga ngerasa bersalah kalo ternyata orang yang ada di dekat lu jadi jahat banget karena ada kontribusi lu dalam mengacangi dia in a smooth way? Well, film ini versi lebai nya sih, cuman gue merasa hal itu bukan ga mungkin terjadi di hari depan.

Coba kalian pikir siapa atau adakah seorang yang jadi manusia bayangan di hidup kalian. Gak ada ruginya buat kalian coba nunjukin kasih kalian. Terserah bentuknya apa aja. Gue yakin kalau tulus pasti apapun bentuk rasa kasih itu akan menjadi mengesankan buat orang tersebut.

Kalian pasti sudah banyak mendapatkan kasih sayang dari keluarga, temen, ato pacar kan? Kenapa pelit banget buat bagi-bagi kasih kalian? Mungkin itu bakal jadi hadiah yang indah di hari itu buat orang itu. Atau mungkin paling indah di hidup mereka. Siapa yang tahu?