07 March 2012

Oh.. Itu Tari Kontemporer Namanya

Kamis lalu gue pergi ke pusat kebudayaan Belanda bersama papa, dan temanku (Cis dan Janice). Namun, perjalanan ke sana begitu melelahkan. Mobil gue ACnya rusak dan super macet. Mau mateng kepanasan bukan main.

Untung sesampai di sana, acara belom dimulai.

Pertunjukan dimulai. Kami, para penonton, di'giring' ke banyak tempat . Seperti show berjalan. Hehehe. Aku berusaha untuk fokus dan menikmati seni dari tarian kontemporer. Namun, yang terpikirkan adalah bagaimana serunya dancer berkelana ke seluruh penjuru dunia untuk memperkenalkan jenis tarian mereka. Hehe.. Kepikir ga sih kalo gue jadi penari. Gue sih bisa. Hahaha. Tapi memang agak jauh gapnya. Dari menulis ----- menari.

Gue emang ga minat buat belajar menari macam itu. Gue juga lebih minat nonton pertunjukan nari kalo ada ceritanya atau plot cerita. Pada kesempatan itu, gue cuman mau tau apa sih yang namanya tarian kontemporer. Dan sekarang tentu gue tau. Mereka enerjik, bisa kalem juga. Ada juga gaya yang 'aneh' bikin orang menganga takjub sambil bertanya dalam hati 'gimana bisa sih nari dengan gaya kaya gitu? Aneh amat. Tapi boleh nih gue coba di rumah #tersenyumsendiri#.'

Yang paling gue suka itu musiknya: itu dimainkan oleh orang-orang Indonesia-Sunda dengan alat musik tradisional lengkap yang tidak bisa gue sebutkan satu persatu karena memang gue gatau apa itu namanya. Pokoknya perpaduan yang pas dan mengalir seperti air, kadang deras dan menghantam batuan, tetapi ada saatnya tenang menuju muara. Terus gue juga suka sama orang Sunda yang masih muda, pinter nari, terus suaranya merduuu. Padahal tarian saja sudah menghabiskan banyak sekali tenaga, suaranya tetep jernih dan ga gemeter kecapean. Hehe. Satu orang lagi adalah semacam pemeran utama laki-laki, orang Indonesia tentu, yang hampir selalu tampil tanpa kenal lelah. Gue ngeliat dia nari aja udeh cape, ngeliat keringetnye yang bercucuran di sekujur tubuh aja ga tega. Jago!!

Ada beberapa hal yang gue perhatikan di sana selain performance nya:
- orang gatau diri yang nelponan dengan suara keras di belakang gue. Bukannya pergi langsung ke tesunyimpat jauh dari keramaian gitu ya, malah lama-lama dulu di deket gue. Parah nih.
- terus pas lagi perform ada orang tertawa sangat keras. Secara gitu loh kedengeran keras banget gara-gara back soundnya tuh lagi suasana mencekam dan sunyi. Eh malah ni orang ketawa keras banget tanpa dosa. Banyak loh orang yang terganggu gara-gara dia, buktinya pas di ketawa beberapa orang nengok ke sumber suara itu. Apa coba artinya kalo ga keganggu?

Oke sorry mendatangkan hawa tidak enak saat membaca tadi.. hehe

Dan ini foto gue bersama dengan teman-teman tercintaku, yang sama-sama baru pertama kali ke Erasmus Huis. Jadi wajar kan kalo norak? hehe

Sebelah gue namanya Janice. Dia keliatan excited deh pas ngeliat pertunjukan narinya. Ikut seneng  ngeliatnya :)

Kalo yang ini namanya CIS (Clarissa Irene S...). Dia ga suka nari dan di closing terlihat sangat mengantuk. Hahaha. Thanks Cis mau nemenin gue :P





One thing for sure --> next time, gue harus berani minta foto bareng performer nya. Sayang ihhh ga foto bareng orang Sunda yang suaranya empuk banget kaya gepuk.
I thought that's enough to told you my little piece of story, which is not really important. Just for fun lah
Thanks for reading anyway.

04 March 2012

Apa Akhir Kenikmatan Duniawi Ada Kebahagiaan?

Fill in this blank below
I'll be happy when ___________a
Are you happy? What is it will make you happy? When you finally be happy?

Salomo di dalam Kitab Pengkotbah pasal 2 mengajarkan pada kita 'Apa kenikmatan dapat membuat kebahagiaan yang kekal?'


Lalu, apa yang Salomo lakukan untuk mencari kebahagiaan?

  1. Komedian. Salomo sanggup memanggil Charlie Chaplin, Eddie Murphy, Adam Sandler, Jim Carrey, Rowan Atkinson, Sule dkk, Fitri Tropika, Tukul, Indra bekti - Indy Barens, Vincent - Desta, sampai Raditya Dika (jika semua orang yang saya sebut tadi hidup di zamannya) untuk berkomedi di depannya. Namun, ia mencari kebahagiaan lain.
  2. Mandi Anggur. Salomo tentu mempunyai kebun anggur sendiri dengan kualitas super duber baik. Ia bergelimang dengan anggur kualitas terbaik, tetapi tetap tidak bahagia.
  3. Pesta dengan segala pakaian mewah yang berbeda tiap harinya. Bahkan, tiap jam. Salomo belum menemukan kebahagiaan.
  4. Salomo membangun rumah selama 13 tahun. Padahal, bait Allah yang ia buat dibangun hanya 7 tahun.
    Jika kita bayangkan sekarang, mungkin di rumahnya ada lapangan golf, lapangan basket indoor outdoor, lapangan tennis, lapangan sepakbola, tempat pacuan kuda, kolam renang indoor outdoor, rumah teater, 'dufan', kamar 1000 dengan perabotan emas dan perak. Belum lagi dapur super luas, ruang tamu, ruang makan, kamar mandi, tempat spa, permandian air panas. WOOW kan? Ia masih tidak bahagia.
  5. Kebun dan Taman. Mungkin di rumahnya ada hutan 10 hektar luasnya dengan tanaman dan bunga-bunga eksotis dari seluruh dunia. 
  6. Pembantu. Salomo tidak perlu memasang sepatu sendiri atau pakaiannya yang mewah. 
  7. Binatang ternak dan binatang peliharaan. Mungkin ia memiliki kebun binatang yang luar biasa besar dan ramai oleh binatang peliharaannya. Kebun yang kapanpun ia mau, dapat ia kunjungi.
  8. Perak dan Emas. Kapalnya selalu membawa perak dan emas sampai ia bingung mau disimpan di gudang mana lagi emas dan perak itu. 
  9. Musik. Mungkin jika Salamo ada di zaman sekarang. Saat pagi hari ia menyuruh JB datang untuk menyayikan lagunya sebagai lagu bangun tidur. Setelah bosan, ia menyuruh Adele menyanyikan lagu untuk makan pagi. LMFAO saat sedang olahraga. Glee untuk menemaninya makan siang. Dan ditutup dengan lagu King of Convenience. Mengapa tidak? Salomo adalah raja yang kaya raya bukan main.
  10. Seks. Ia punya 700 istri dan 300 gundik. Kira-kira perlu 3 tahun untuk bertemu istri atau gundik yang sama (itu juga kalau Salomo setiap hari berhubungan seks).
Namun, kembali ke pertanyaan awal: Apa ia bahagia? Tidak! Padahal di dalam kitab Pengkobah 2:10 tertulis: "Aku tidak merintangi mataku dari apapun yang dikehendakinya, dan aku tidak menahan dari sukacita apapun, sebab hatiku bersukacita karena jerih payahku. Itulah buah segala jarih payahku." Ia tidak menahan nafsu matanya untuk memiliki sesuatu, tetapi tetap sama seperti yang lalu-lalu, ia tidak mendapatkan kebahagiaan.
Mengapa begitu??
Karena tidak ada kenikmatan sejati di luar Tuhan.
Mazmur 16:11 
Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; 
       di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah,
       di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa

Kita kira akan merasa bahagia saat punya rumah besaaaaaaar seeeeekaaaaaliiiii karena kita belum merasakan atau belum pernah memilkinya.
Kita kira saat punya sesuatu yang banyak jadi bahagia.
Salomo sudah mencoba kedua hal di atas. Akhirnya, ia tidak bahagia karena kedua hal di atas.

Perlukah kita mengulangi kesalahan Salomo untuk kesekian kalinya dalam hidup kita ini?

Kebaktian Remaja GRII Kemayoran oleh Maya Sianturi

02 March 2012

Manusia Berdosa

Gatau ada angin apa. Tapi gue berasa lagi dapet banyak banget pelajaran dari kotbah-kotbah yang gue dengerin akhir-akhir ini, yang tentunya ga boleh gue pendem sendiri.  So, gue mau share ke kalian-kalian yang mungkin lagi tersesat atau galau mungkin atau mungkin lagi gatau musti ngapain dengan hidupnya(haseeek). Okee langsung ke topik pembicaraan.

Apa itu dosa? Keadaan dimana manusia memilih untuk jatuh ke tempat yang lebih rendah.
Nah... Untuk apa manusia membuat agama? Karena pada awalnya adalah manusia depresi dan sadar bahwa diri berdosa yang tidak mau semakin jatuh, manusia ingin menjadi manusia yang lebih baik.

Mungkin banyak orang bertanya: 'Kenapa gara-gara makan aja bisa jadi masalah gede gini sih?'
Sebenernya masalah bukan pada perbuataannya itu apa, tetapi kepada siapa kamu melakukan hal tersebut. Jadi dosa itu serius karena diukur dari kemuliaan Allah. Jika kamu diberikan 100%, kembalikan kepada-Nya 100% juga. 

(Penting)
Kita dituntut lebih besar daripada gelandangan karena Tuhan telah memberikan apa yang tidak mereka dapat kepada kita.
(Tambahan dari gue)
Pertanggunjawabkanlah segala perbuatanmu di hadapan Tuhan.