Aku mencoba mencari ide. Ide besar dan menarik agar memenuhi kriteria tulisan yang menyenangkan dan menyegarkan. Hasilnya apa? Aku jadi sibuk mengerjakan yang lain. Membuka new tab di sebuah perangkat lunak (kalau tidak salah sebut), melihat dunia, dan mencoba membangkitkan mood dengan mendengarkan lagu indie. Akhirnya? Aku lupa untuk menulis. Melenceng dari tujuan awalnya.
Kalau mau dipikir, banyak hambatan buat menulis sebuah artikel. Tulisan 300 kata. Bahkan, sekarang tulisanku hanya 145 kata.
Namun, aku kembali berpikir. Hey! Ini bukan ujian Bahasa Indonesia
yang mengharuskanmu mengikuti aturan. Aku di sini punya kebebasan. Menulis berapa katapun, itu terserah padaku.
Aku tahu masalahku. Aku terlalu banyak berpikir. Aku berpikir
bahwa tulisanku akan dicek ejaannya oleh guru dan isinya harus mengandung
kalimat utama dan kalimat pelengkap. Tidak. Tidak sama sekali.
Kamu boleh memiliki keunikan sendiri di dalam menulis. Bahkan
sampai tulisan itu tidak dapat dimengerti oleh siapapun, kecuali kamu. Tidak
ada yang melarang.
Lalu, mengapa aku begitu terpaku pada aturan yang manusia buat ketika
ada kebebasan untuk tidak mengikuti aturan?
Sekarang ini adalah kata ke-244. Dan aku tidak memperdulikannya.
Aku menulis untuk diriku sendiri.
Jadi, jangan hiraukan pertanyaakanku sekaligus judul di atas yang tadi kubuat karena hal itu sudah tidak berlaku sekarang.
:) RT - agree banget...
ReplyDelete