Prosa ini ditulis tahun 1998 oleh Dewi Lestari dan dimasukkan ke dalam bukunya yang berjudul 'Filosofi Kopi'. Dan menurut saya, cerpen ini mempunyai makna tersirat yang luar biasa di dalamnya.
Tanyakan arti kebebasan pada kawanan kuda liar.
Otot mereka kokoh akibat kecintaan mereka pada berlari, bukan karena mengantar seseorang ke sana ke mari. Kandang mereka adaalah alam, bukan papan yang dipasangkan. Di punggungnya terdapat cinta, bukan pelana yang disandangkan dengan paksa.
Hidup mereka indah dalam keinginan bebas. Hari ini ke padang, esok lusa ke gunung, tak ada yang bingung. Kebimbangan tak pernah hadir karena mereka tahu apa yang dimau. Yakin apa yang diingini. Lari mereka ringan karena tak ada yang menunggangi.
Kelelahan akan berganda apabila kita dihela. Waktu akan menghimpit apabila kita dikepit. Dan suara hati akan mati jika dikebiri.
Larilah dalam kebebasan kawanan kuda liar. Hanya dengan begitu, kita mampu memperbudak waktu. Melambungkan mutu dalam hidup yang cuma satu.
No comments:
Post a Comment