Tan punya misi suci yang mendorong kami sekeluarga hijrah ke semarang. Misi suci ini dijalankan oleh setiap keluarga bermarga Tan. Kenapa gue bilang ini misi suci? Misi ini memang sangat sulit dilakukan. Bahkan baru pertama kali dimunculkan setelah sekian lama dikubur. Mungkin untuk keluarga besar lain, apa yang gue sampaikan menjadi hal yang sepele dan mudah saja dilaksanakan, tetapi menjadi sebuah tantangan untuk merealisasikannya di keluarga ngkong (baca: kakek) gue dari mama.
Nama Misi : Reuni
lokasi : Sebuah hotel cukup bagus di kawasan Kopeng, Salatiga
target : Seluruh anggota keluarga Tan
durasi : Tiga hari dua malam
Bisa dibilang berlebihan sih dengan sebutan misi suci. Cuman menurut gue, reuni merupakan sebuah ritual yang seharusnya menjadi penting untuk dilakukan tiap keluarga besar. Buat apa? Menjalin relasi. Manusia itu diciptain Tuhan bukan cuman satu, tapi ada pasangannya. Emang dari awalnya diciptain, manusia ya butuh yang namanya relasi. Itu sebabnya misi ini menjadi misi suci karena menyatukan ikatan persaudaraan yang putus itu menjadi menyatu dan harmonis. Yang tadinya gamau kenal dan gamau tahu jadi saling perhatian. Di situ tuh keindahannya punya relasi.
Nah. Gimana bisa indah kalo ga saling kenal? Agak ironis memang ketika baru tahu bahwa orang asing di tempat duduk pojok sana adalah saudara sepupumu. Itu yang awalnya gue alami ketika pertama kali menuntaskan misi suci ini. Aduh. Ga nyaman banget gak kenal siapa-siapa, cuman kenal ortu sama dua saudara kandung elu. Mati kutu di dalem ruang pertemuan.
Yang hadir ditaksir mencapai 50 orang. Dari 50 orang itu, tidak lebih dari 20 orang yang gue kenal, padahal semuanya adalah saudara gue. Gue berasa parah banget. Ini adalah saudara-saudara yang harusnya menjadi teman main gue ketika liburan looh dan teman hidup gue ketika gue mulai mengkerut. Kok belom pernah ketemu seumur hidup?
Seiring waktu berjalan, suasana beku dan dingin semakin mencair dan meleleh. Di malam terakhir, gue dan segenap saudara bermain kartu sampai terkantuk-kantuk. Gelak canda tidak luput memenuhi kamar yang mungil itu. Seneng rasanya misi ini bisa begitu berhasil dan memuaskan setiap anggota keluarga.
Gue inget nyokap pernah cerita waktu masih kecil hubungannya sama sepupu-sepupu itu dueeeeket banget. Eh.. Tau-tau pas udah berkeluarga, hidup sendiri-sendiri jadi susah banget buat ngumpul-ngumpul kaya gini. Waduh gue mikir nasib gue dan generasi ke-4 Tan. Sekarang gue ga deket sama sekali sama sepupu gue, gimana entar kita semua berkeluarga? Bisa jadi ga ngenalin pas ketemu di mall. Sedih banget kalo ampe beneran kejadian.
Gue selalu bilang sama diri gue bahwa di dunia ini kita ga hidup sendirian. Kalo kita bahagia, kita perlu membagikan juga kebahagiaan itu kepada sesama. Well, yang paling deket ya saudara kita dong? Dan ketika kita sulit, siapa yang akan membantu kita keluar dari kekelaman dan mendorong kita untuk melihat ke depan, jika itu bukan saudara kita?
Dan misi suci kami semua berjalan dengan mulus. Misi ini tidak berakhir tahun 2013. Tidak juga tahun depan. Misi ini tidak boleh berakhir di generasi gue!
Menjalin relasi itu indah. Dan akan lebih indah lagi ketika relasi itu adalah relasi yang harmonis.
Itu kan kata mutiara dari gue. Bokap gue punya sendiri. Bakal gue tulis sebagai kata penutup di post ini "pertemuan yang mengesankan akan meninggalkan makna."
Itu kan kata mutiara dari gue. Bokap gue punya sendiri. Bakal gue tulis sebagai kata penutup di post ini "pertemuan yang mengesankan akan meninggalkan makna."
Ga bagus kualitas fotonya. Yang penting misi kami jelas telah berhasil! |