Sabtu, 7 Mei 2011 adalah hari tak terlupakan bagi segelintir orang, terutama bagi mereka. Hari keemasan sekelompok manusia, yang akhirnya dapat mewujudkan mimpi dambaan mereka. Dengan perjuangan dan semangat yang tak kunjung padam setelah mengalami bertubi-tubi kekalahan pada awal mereka terjun ke dalam sparing basket antarsekolah.
Aku yakin mereka lelah dengan kekalahan yang selalu berpihak pada timnya. Tapi mental mereka membuatku salut, mereka tidak menyerah pada nasib. Meraih tujuan dengan mata terpusat ke depan. Walau tujuan bagai seorang meraih sebuah bintang. Walau proses pencapaian itu melelahkan dan menyakitkan.
Tekad mereka bulat benar sebulat bulan di angkasa. Kemenangan tidak lagi jauh di mata mereka. Optimismelah 'guru besar' mereka. Dan benar itu terjadi, satu per satu lawan dapat mereka taklukkan saat pertandingan Jubilee Cup. Meskipun tidak mendapat sorakan semangat dari teman-teman sekolah di babak penyisihan. Tanpa puas hati atas kejayaan tim basket, mereka memacu diri melebihi ekspektasi kami.
Babak final tepat di depan mereka. Saya dan teman-teman datang memberi dukungan sebisanya. Jelang kuarter ketiga, kami tertinggal beberapa poin. Waktu yang menegangkan bagi kami. Jantung berdetak lebih kencang. Pertanda gelisah sekaligus kecapain. Tapi mereka berusaha fokus dan skor mereka terkejar didetik-detik terakhir. Dan kami memenangkan kompetisi itu! Teriakan bahagia bercampur lega kami kumandangkan setelah bel pertandingan selesai berbunyi. Senang bukan kepalang terlihat dari muka puas para pemain dan suporter. Kemenangan itu adalah kemenangan pertama mereka. Dan catatan kemenangan pertama sekolah Calvin bidang olahraga, yang akan menjadi sebuah kemenangan tunggal bersejarah.
Kalian tahu siapa yang kubicarakan dari setadi? Mereka adalah teman-teman sekolahku, teman sekelasku, teman mainku. Aku harap mereka menyukai tulisanku. Paling tidak mereka dapat mengetahui betapa kami bangga atas jerih payah mereka.
Dari aku untuk mereka:
Terima kasih atas kemenanganmu, Teman!
No comments:
Post a Comment