17 August 2011

Corat-coret Agustusan: Catatan Kecil Untukmu, Indonesia dan Pahlawan Tak Bernama

Aku tahu hari ini hari paling spesial di antara hari lain bagimu. Setelah semua jerih payahmu. Tiap darahmu yang menetes di tanah ini. Pengorbananmu kehilangan segalanya. Demi sebuah penantian yang panjang. Demi pembacaan proklamasi Soekarno. Dan demi menyanyikan lagu Indonesia Raya  secara spontan saat pengibaran bendera pertama kali sejarah negriku. Betapa bangga mereka mendengar sebuah tujuan tercapai setelah banyak kesakitan dan kesedihan yang mereka alami.

Wah.. sensasinya. Aku ingin merasakan sensasi hati yang menggebu-gebu. Sayang aku melewatkan masa itu. Andai saja boleh kembali sejenak pada masa lalu. Tentu berbeda dengan sekarang makna kemerdekaan bagiku. Lebih dalam dan tidak terlupakan. Aku tidak akan begitu saja meremehkan hari penting seperti ini. Sayang memang saat masamu aku belum ada di dunia. Bagaimana sih rasanya? Rasa mendapatkan kebebasan yang sebenarnya. Seperti burung lepas dari sangkarnya dan senang bukan kepalang. Aku tidak pernah mengalaminya.

Pasti aku tidak seberani kalian menghadapi koloni Belanda Jepang. Maka aku kagum sekali padamu, pahlawan. Untuk semua pahlawan di Indonesia, baik yang terkenal maupun tidak, yang kurang ‘berpengaruh’ maupun ‘berpengaruh’. Aku tidak perduli dimana sekarang tinggal atau bekerja apa. Apapun dan dimana itu. Kau semua kubanggakan. Karena kau ingin kebebasan bagi generasiku. Perduli pada generasi setelahmu. Terima kasih pahlawan tak bernama.

Dan aku kagum pada Indonesia serta masyarakatnya. Eh.. Bukan kagum tapi bangga pada rakyat Indonesia jaman dulu (bukan maksudku sekarang tidak, tapi masih belum menemukan). Banyak orang, bahkan ribuan sudah mengorbankan kehidupan mereka, untuk kata ”merdeka”. Indonesia sekarang sudah berumur 66 tahun. Masih muda dan panjang perjalananan catatan sejarahnya. Begitu banyak orang menumpahkan tinta hitam maupun putih di dalam sana. Walau selalu ada misteri di dalam sebuah catatan. Biarlah itu terkuak ataupun terkubur karena waktu-Nya.

Dan yang aku ingin mengucapkan satu hal padamu.
Selamat ulang tahun pahlawanku.
Bangsaku,  Indonesia!

Aku akan selalu mengingatmu lekat-lekat di dalam hatiku. Kuharap aku bisa melanjutkan kiprah pahlawan di catatan itu. Walau memang terlalu punya muka aku ini. Mungkin tidak pantas dimasukkan ke dalam catatan suci itu. Tapi aku akan mengusahakan yang terbaik untuk negriku. Jadi tenang saja kalian di sana.
Sudah dulu ya? Itu saja yang inginku sampaikan. Semoga pesta ulang tahunmu di sana, kamu boleh tersenyum bergembira. Seperti aku di Jakarta sekarang.

Dadah...

No comments:

Post a Comment