31 December 2011

Salju Gurun

Prosa ini ditulis pada tahun 1998 oleh Dewi Lestari di dalam buku berjudul 'Filosofi Kopi'. Salju Gurun mengajak pembaca untuk percaya pada diri sendiri dan berani beda dari yang lain. Menyentuh. Tepat.
Di hamparan gurun yang seragam, jangan lagi menjadi butiran pasir. Sekalipun nyaman engkau di tengah impitan sesamamu, tak akan ada yang tahu jika kau melayang hilang.

Di lingkungan gurun yang serba serupa, untuk apa lagi menjadi kaktus. Sekalipun hijau warnamu, engkau tersebar dimana-mana. Tak ada yang menangis rindu jika kau mati layu.

Di lansekap gurun yang mahaluas, lebaih baik tidak menjadi oase. Sekalipun rasanya sendiri, burung yang tinggi akan melihat kembaranmu di sana-sini.

Di tengah gurun yang tertebak, jadilah salju yang abadi. Embun pagi tak akan kalahkan dinginmu, angin malam akan menggigil ketika melewatimu, oase akan jengah, dan kaktus terperangah. Semua butir pasir akan tahu jika kau pergi, atau sekadar bergerak dua inci.

Dan setiap senti gurun akan terinspirasi karena kau berani beku dalam neraka, kau berani putih meski sendiri, karena kau... berbeda.

30 December 2011

Kuda Liar

Prosa ini ditulis tahun 1998 oleh Dewi Lestari dan dimasukkan ke dalam bukunya yang berjudul 'Filosofi Kopi'. Dan menurut saya, cerpen ini mempunyai makna tersirat yang luar biasa di dalamnya.
 

Tanyakan arti kebebasan pada kawanan kuda liar.

Otot mereka kokoh akibat kecintaan mereka pada berlari, bukan karena mengantar seseorang ke sana ke mari. Kandang mereka adaalah alam, bukan papan yang dipasangkan. Di punggungnya terdapat cinta, bukan pelana yang disandangkan dengan paksa.

Hidup mereka indah dalam keinginan bebas. Hari ini ke padang, esok lusa ke gunung, tak ada yang bingung. Kebimbangan tak pernah hadir karena mereka tahu apa yang dimau. Yakin apa yang diingini. Lari mereka ringan karena tak ada yang menunggangi.

Kelelahan akan berganda apabila kita dihela. Waktu akan menghimpit apabila kita dikepit. Dan suara hati akan mati jika dikebiri.

Larilah dalam kebebasan kawanan kuda liar. Hanya dengan begitu, kita mampu memperbudak waktu. Melambungkan mutu dalam hidup yang cuma satu.

Hadiah Natal Terindah

Natal
Natal
Natal
Kata-kata itu selalu mengganggu pikiranku selama pelajaran hari ini. Hari ini adalah hari terakhirku masuk sekolah. Wajah sumringah teman-temanku jelas terlihat dari ekspresi tidak sabar mengakhiri hari-hari melelahkan mereka. Detik demi detik terasa seperti membunuh kesabaranku.

Teddy Bear yang selama ini kuinginkan
Saudara sepupuku yang lucu-lucu
Dan Santa Claus
Aku tidak sabar mendapatkan hadiah natal langsung dari tangan kakek jubah merah yang selalu memperlihatkan senyuman hangat. Aku tidak sabar memeluk nenek dan bermain dengan Pluto, anjing yang setia menemani nenek di Swiss. Tak sabar kumenghirup udara di Swiss yang dingin, tetapi selalu membuat nyaman. Pikiranku sudah berkelana jauh dari pelajaran sejarah.

Kriing...

Bel berbunyi membangunkanku dari lamunan menggiurkan. Kami girang. Guruku juga tak bisa lagi menahan luapan emosi setelah lama mengajar anak-anak yang bawel dan menyebalkan. Tak satupun membenci libur natal. Aku memperlihatkan senyumku dan gigiku selebar-lebarnya. Tetapi ada ruang hampa yang tersembunyi di sudut hatiku yang juga tersembunyi. Di dalamnya ada aku yang kesepian dan ketakutan dalam kegelapan yang pekat dan legam. Ada apa ini?

Semua terjawab saat aku mendengarkan pendeta berkotbah di gereja Swiss, tepat tanggal duapuluh lima Desember:
"Natal bukan soal menghias pohon natal. Atau hadiah natal yang kalian dapatkan. Atau santa claus. Atau kaus kaki besar yang kalian taruh di atas perapian. Natal adalah peristiwa penting dimana Tuhan berkorban demi kamu! Kamu, manusia berdosa yang tidak sepantasnya mendapatkan penebusan. Namun, Tuhan yang penuh kasih tetap rela mati serta harga dirinya diinjak-injak untuk kau hidup sekarang ini. Bangun! Bangun! Bangun!! Kapan kau sadar dan bangun dari tidurmu, Nak?"
Aku salah selama ini. Keliru. Bodoh benar aku. Setan telah berhasil mengelabuiku dengan tipu muslihatnya. Dengan gemerlap natal dan kesibukan mempersiapkan acara-acara natal, aku kira dapat membuat diriku bahagia sepenuhnya. Kubayangkan sekarang, mereka sedang menertawai kebodohanku di Neraka sana. Berpesta mewah-mewah merayakan 'anak Tuhan berhasil jatuh ke dalam perangkap tikus'.

Mataku terbuka lebar. Aku sadar aku terbiasa dijejali hadiah-hadiah tak penting yang berlimpah setiap natal. Hanya hadiah baru. Bukan diriku yang baru. Aku selalu sama tiap tahun. Badanku bertambah tinggi, semakin terlihat dewasa. Sedangkan, imanku tidak bertambah dewasa. Aku melupakan hal paling penting di akhir tahun, yaitu Tuhan masih menginjinkanku menikmati ciptaannya dan hidup yang Ia berikan ini. Menikmati segala kenikmatan dunia di atas penderitaan amat menyakitkan serta penuh darah cacian dan maki. Tak tahu diri benar aku ini bukan?

Akhirnya, aku bercerita tentang kegundahan hatiku pada Nenek. Aku berdoa bersama Nenek. Nenek memegang tanganku sambil tersenyum. Senyumnya damai sekali. Aku tidak pernah melihat Nenek tersenyum semanis dan selepas ini. Seperti Tuhanlah yang sedang menemaniku berdoa dan menggenggam tanganku. Aku kembali menutup mata dan senyum tak lepas dari wajahku.

Natal kali ini adalah Natal yang tidak biasa. Hadiah Natal luar biasa yang Tuhan berikan padaku. Ruang hampa itu sudah tidak lagi kosong. Para malaikat telah diutus Tuhan untuk meramaikan hatiku dan bersenandung merdu di dalamnya. Ruang hampa itu sudah tidak lagi gelap. Tuhan menerangkannya dengan sinar kekekalan yang putih bersih tapi tidak menyilaukan. Sekarang aku tidak pernah merasa sepi lagi. Karena Tuhan telah hidup di dalamku, Ia mengusir kesepian dan kebimbangan imanku jauh-jauh.

Aku yakin sekarang setan sedang meringis dan berteriak gila di atas sana. Mereka pasti juga berpikir keras untuk menjerumuskanku untuk kedua kalinya. Jadi, aku harus terus waspada dan dekat dengan Tuhan.

Kebahagiaan Natal terus bersamaku walau libur telah usai. Senyum nenek selalu terekam dalam memoriku. Tidak akan pernah kulupakan.

14 December 2011

Karawang-Bekasi Part 2

Berhubung Sabtu 2 minggu lalu gue ke tambak lagi, untuk kedua kalinya, saya ingin mengabadikan momen penting saya ini (hihi) lewat tulisan (applause).

Pagi itu banyak banget setan yang ada di mobil saya, yang membuat saya dan papa saya ingin sekali pulang dan pergi tidur. Cuaca begitu mendukung, gelap tak gelap alias mendung. Kami sudah membayangkan kasur empuk dengan AC nyentrong. Ckck. Enak sekali.

Namun, papa tetap ingin pergi. Sesampai di sana, masih siang, sekitar pukul 2 siang. Siang itu tidak seperti biasa karena suasana nya seperti sedang pukul setengah lima sore. Nyamuk belom ganas menggerogoti kaki saya dan papa saya. Kami melihat-lihat ikan yang ketika itu sedang diberi makan.

Lalu, dari kejauhan saya melihat begitu banyak burung putih yang terbang rendah di sekitar tambak sebelah yang jaraknya tidak jauh dari tempat saya jongkok. Rasanya pengen ditangkap saya dengan jemari-jemari saya. Saya begitu penasaran. Lalu, papa saya mengajak saya ke tambak itu. Sayangnya, tepat saat saya sampai di tambak tersebut, kumpulan burung itu terbang menjauh. Kata bapak penjaga sih bakal balik lagi ke sana untuk mencari makanan dari sisa-sisa isi tambak (ikan udah dipanen). Saya tidak berniat menunggu burung-burung itu menghampiri saya, jadi saya balik ke tambak ikan. Di jalanan banyak sekali tahi kambing. Sekarang saya tau, tahi kambing tuh kecil-kecil kaya biji congklak yang plastik warna ijo tua :P.

Bapak penjaga (Pak Agus) ini punya teman main, seekor anjing bernama Coki. Lucu sekali anjingnya, walaupun ga sebagus anjing orang-orang kaya dengan perawatan penuh. Wajah Coki tuh segar dan berseri-seri (loh?). Sebelumnya, saat saya melihat-melihat ikan di tambak, Coki sedang sibuk bermain dengan burung-burung di tambak sebelah. Dia takut dengan orang baru, seperti saya. Saat saya mencoba bermain dengannya, Coki langsung berlari menjauh. Namun, tetap melihat ke arah saya, seperti ingin berbicara 'Ayo kejar aku lagi dong!'. Hehehe
Ini nih yang namanya Coki
 Papa sedang asik berbicara dengan Pak Joko (orang yang sangat membantu papa saya memulai usaha tambak). Saya mengantuk sekali. Mungkin karena melihat saya dengan muka melas campur ngantuk, Pak Joko mengajak kami mancing di tambak. Dengan berbekal alat pancing sederhana, kami berhasil menangkap 6 ikan bandeng. Dan salah satunya adalah ikan tangkapan saya! Trus langsung dibakar setelah dibuang jeroannya. Jijik  karena ga dicuci dengan bersih dan ga pake bumbu, masih ada darahnya lagi. Untu Ga tega sih pas bunuh ikannya, dipatahin lehernya atau banting-banting di tanah. Tapi ga bisa saya pungkiri bahwa nangkep ikan pake tangan sendiri itu memang seru. Jadi pengen coba mancing beneran nih!!!!!!!
Orang yang ada di belakang itulah yang bernama Pak Joko.
 Pas mau pulang, gue liat sekawanan burung terbang beramai-ramai. Bagus deh. Coba bisa terbang. Gue ikutin tuh burung-burung. Abis tuh, makan mangga di warung kecil. Dan yang paling ga ngenakin adalah dimana sutu kondisi luy ngeliatin kaki lu penuh dengan nyamuk jelek dan lu ga bisa nepok tuh nyamuk. Nah.. itulah kondisi gue pas lagi asik-asik makan mangga. Nyamuk itu tough banget, uda gue goyang-goyangin kaki gue, tetap ga beranjak. Gila banget.
Lagi ngejar bebek yang nakal


 Saat jalan pulang, gue liat bebek digiring penggembala ke sungai. Jumlahnya buanyak banget. Lucu banget.

Dan hal terakhir yang ingin gue katakan sebelum gue klik 'post' adalah kota Karawang dan Rengasrengklok merupakan kota yang tertib banget. Cara mereka mengendarai kendaraannya bikin melongo mulut menganga. Lampu lalu lintas gada yang ngelanggar, dikit banget yang ngelanggar. Motor juga berhenti sebelum zebra cross (garis putih tebal itu loh). Beda sama Jakarta yang ga kebanyakan orang ga bisa bedain warna ijo ama merah tanda berenti.

Cukup sekian dari saya.
Terima kasih.
Semoga Anda tidak mengantuk dan bosan membacanya.
güle güle (bahasa Turki, arti: dadah!)

26 November 2011

I Cried For My Brother Six Times

Pengantar: Ini adalah cerita terjemahan. Gue gatau darimana dan true story ato bukan karena ini email dari papa gue. Ada sedikit kata-kata di sini yang gue ganti supaya enak dibacanya. Yang pasti mata gue berkaca-kaca pas baca nih tulisan (seriously!).
Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.

Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan, yang hampir semua gadis di sekitarku memakainya. Aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau menyuruh adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.
“Siapa yang mencuri uang itu?” Beliau bertanya.
 Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, lalu mengatakan,

“Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!” Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi.
 Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata,
“Ayah, aku yang mencuri!”
Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah marah besar sehingga terus menerus mencambukinya sampai ayah kehabisan nafas. Sesudah itu, ayah duduk di atas ranjang batu bata kami dan membentak,
“Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!”
Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung (yang pertama). Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata,
“Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi.”
Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki keberanian untuk mengaku. Bertahun-tahun telah berlalu, tetapi insiden itu terasa seperti kemarin saja. Aku tidak lupa dengan raut muka adikku ketika ia melindungiku. Saat itu, usiaku 11 tahun dan adikku 8 tahun.

Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP. Setelah ia lulus, akan masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas provinsi. Malam itu, ayah melamun di halaman, menghisap rokok tembakaunya, sebatang demi sebatang. Saya mendengarnya bisikannya,
“Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik…hasil yang begitu memuaskan…”
Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas
“Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?”
Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata,
“Ayah, aku tidak mau melanjutkan sekolah lagi. Kurasa cukup bagiku untuk membaca banyak buku.”
Ayah mengayunkan tangannya ke pipi adikku, lalu membentak,
“Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika itu artinya  saya harus mengemis di jalanan, saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!”
Kemudian, ia mengetuk setiap rumah di dusun untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata,
“Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini.”
Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak meneruskan ke universitas.

Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku:
“Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Aku akan pergi mencari kerja dan mengirimkanmu uang.”
Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku sambil menangis sampai suaraku hilang (kedua kali). Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20 tahun.

Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasil dari mengangkut semen di lokasi konstruksi, akhirnya aku sampai di tahun ketiga universitas.

Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan,
“Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!”
Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya,
“Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?”
Dia menjawab dengan senyuman tersungging di bibirnya,
“Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu aku adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?”
Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku (ketiga kali). Aku membersihkan debu-debu yang ada di tubuh adikku, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku,
“Aku tidak peduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku demi apapun! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu…”
Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan menjelaskan,
“Aku melihat semua gadis kota memakainya. Jadi aku pikir kakak juga harus memiliki satu.”
Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20, dan aku 23.

Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan rumahku terlihat bersih daripada sebelumnya. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku.
“Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita tadi!”
Balasnya, sambil tersenyum
“Adikmu lah yang pulang lebih awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu..”
Aku masuk ke dalam ruangan adikku. Melihat wajahnya yang kurus, rasanya seratus jarum menusuk-nusuk badanku. Aku mengoleskan sedikit salep pada lukanya dan membalut lukanya.
“Apakah itu sakit?”
“Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika aku bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu, bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan…”
Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku dan memunggunginya, air mata mengalir deras di wajahku (keempat kali). Tahun itu, adikku 23, aku berusia 26.

Ketika aku menikah, aku pindah ke kota. Sering suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu apa yang harus dikerjakan. Adikku juga tidak setuju, mengatakan,
“Kak, jagalah mertuamu aja. Aku akan menjaga ibu dan ayah di sini.”
Suamiku menjadi direktur sebuah pabrik. Kami ingin adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Namun, adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras mulai bekerja sebagai pekerja reparasi.

Suatu hari, adikku naik tangga untuk memperbaiki sebuah kabel. Tiba-tiba ia mendapat sengatan listrik, dan langsung dilarikan ke rumah sakit.Suamiku dan aku segera menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu,
“Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak perlu  melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, lukamu begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami dari awal?”
Dengan mimik serius, ia membela keputusannya.
“Pikirkan kakak ipar – ia baru saja menjadi direktur, dan aku hampir tidak berpendidikan. Jika aku menjadi manajer, apa yang akan dikatakan orang-orang tentang suamiku, kak?”
Mata suamiku dan aku dipenuhi air mata (kelima kali), kemudian keluar sepatah kata dariku:
“Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!”
“Mengapa membicarakan masa lalu?”
Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.

Ia kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara bertanya kepadanya,
“Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?”
Tanpa bahkan berpikir ia menjawab,
“Kakakku.”
Ia melanjutkan dengan menceritakan sebuah kisah yang bahkan terlupakan olehku.
“Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu sarung tangan dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetar karena cuaca yang begitu dingin, sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakak saya dan baik kepadanya.”
Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku.

Kata-kata begitu sulit keluar dari bibirku,
“Dalam hidupku, orang paling perlu aku berikan tanda terima kasih terbanyak adalah adikku.” Dia, orang yang paling berbahagia saat ini. Di tengah keramaian pesta, air mata menghujani wajahku dengan deras (keenam kali).

25 November 2011

Polisi Baik

Gue sangat terharu saat melihat seorang polisi paruh baya sedang MENGGANDENG aki-aki berusia sekitar 70 tahun buat bantu nyebrang. Dia ga minta upah ke si kakek itu. Kurang beradab juga sih kalo minta. Namun, akan tetapi ternyata di kota 'duitmulu' ini masih ada orang berhati mulia kaya dia. Andai semua polisi kaya gitu semua, damai lah Indonesiaku.

Sebenernya kita sudah salah mengartikan polisi zaman sekarang. Masih ada kok yang baik dan punya nurani. Jadi jangan pesimis ya sama polisi di kota 'duitmulu'

Have a nice weekend, guys!

23 November 2011

Tak berjudul yang penting senang :D

Hari ini senang
Selain karena besok libur (tapi kamis UAS)
Mobilku sudah sembuh dari batuk kronis kemaren dulu
Sekarang uda bener 100%
Yippeeeh

Udah lega dan gembira pula gara2 SEA GAMES selesai!!
Dan ga terjadi apa pun yang memalukan
Untunglah
Closingnya juga bagus kok untuk standar Indonesia :P
Kembang apinya indah banget

Gue cukup bangga kok dengan perjuangan Indonesia menyamakan kedudukan di final kemaren
Walau kekalahan yang kita dapet pas penalti
Sedih dan kecewa memang
Gue juga ngerasain itu
Yang nonton aja udah cape ati+tegang tingkat tinggi, gimana yang pemaen nye..
Tapi itu bukan apa-apa kok
masih banyak kesempatan di laen event
tetap semangat ya Garuda Muda serta pelatihnya yang super coool, om Rahmad Darmawan
 
Gue suka kata-kata dari mc di closing SEA GAMES (tiba-tiba gue lupa kalimat terakhirnya), kira-kira isinya gini
kita adain SEA GAMES bukan untuk unjuk kekuatan negara masing-masing supaya takut sama negara yang kuat olahraganya
tetapi untuk bersatu menjadi satu kekuatan yang kompak dan tidak terlepaskan
dan berkata dengan tegas "INILAH KEKUATAN ASIA TENGGARA"
*applause plok plok plok

hehe
Goodbye, buddy
have a nice sleep

13 November 2011

Katanya Orang Beradab

Gondok deh kalo tinggal di Jakarta. Karena terlalu banyak orang tidak tahu sopan santun. Saya mungkin agak kasar dalam menyampaikan kesubjektifan pemikiran saya. Akan tetapi, betullah apa yang saya katakan. Mungkin anda juga pernah memikirkan hal ini.

Orang melanggar lampu lalu lintas zaman sekarang dengan tampang innocent dan merasa diri melakukan hal yang wajar. Parah sekali bukan? Padahal di negara yang maju, orang melanggar norma sedikit saja, malu bukan main.

Kejadian yang mendorong saya untuk menulis berawal saat saya sedang menunggu di halte bus t****. Halte penuh dengan manusia-manusia yang kusut wajahnya akibat terlalu lama menunggu. Mengantre dan mengantre. Tiba-tiba, ada seorang LAKI-LAKI menyerobot dan nyempil diantrean kira-kira 2 meter dari tempat saya berdiri. Badan sudah lelah disertai dengan udara yang pengap membuat saya sangat 'panas'. Apa orang tadi tidak merasa ada kesalahan pada otaknya sehingga mengambil hak yang tidak sepantasnya ia dapatkan seenak dengkul?

Saya kesal sekali. Saya hanya menatap penuh arti padanya jika ia menyadari hal itu. Orang tidak tahu malu itu lalu menoleh kanan-kiri kalau-kalau ada yang tidak suka dengan pelanggarannya. Banyak yang melihat, tapi tidak satupun orang menegur. Terlalu lelah dengan masalahnya sendiri, mungkin. Dan tahu apa yang lebih menyebalkan? Ia membuat orang lain ikut mengantre di belakangnya, membentuk barisan baru.Yang tadinya ada 2 jalur untuk orang lalu-lalang, jadi tinggal satu jalur yang sempit penuh desak. Betapa egois orang itu. Tidakkah dia tahu semua orang juga ingin cepat sampai di tempat yang dituju?

Akhirnya, saya keluar dari halte bertampang muram dan pulang dengan bajaj. Sesampai di rumah, saya bercerita tentang kekesalan saya. Tahu apa reaksi mama saya? Kira-kira ia berkata "Yah... Itu mah udah biasa, Jes!". Saya cukup kaget dan kecewa mendengar pernyataan itu. Ternyata tidak jarang orang merebut hak orang lain di halte bus. Walaupun ada juga orang yang memiliki toleransi tinggi terhadap sesama di dalam halte yang sama.

Katanya sudah merdeka
Akan tetapi tetap memiliki pemikiran budak
Katanya orang beradab
Akan tetapi tidak mau me'manusia'kan orang lain
Katanya merayakan hari pahlawan kamis lalu
Akan tetapi tidak menyadari pentingnya jasa pahlawan (terbukti dari perilaku masyarakat sekarang)

Perlu waktu yang lama untuk menyadarinya. Saya juga paham akan hal tersebut. Namun, kenapa ada beberapa orang yang sedari dulu sadar dan berpikir maju sedangkan banyak juga orang tetap berpikir di bawah? Karena ada kemauan untuk berubah. Kemauan dan tujuan akan mementukan arah hidup dan perilaku bersosialisasi, mulai dari hal sepele (mengantre) sampai hal besar (jujur dan konsisten dalam mengerjakan sesuatu).

08 November 2011

Anak Jalanan

Kalian lihat ada tiga anak berpakaian lusuh  duduk di jalan dan tertawa riang sambil bermain? Mereka adalah pengemis yang gue liat di perempatan besar jalan Kyai Tapa (kalo ga salah). Gue tergerak hati ngeliat mereka bisa ketawa lepas di atas keterbatasan mereka. Malu. Malu pas flash back dan inget-inget gue marah soal hal kecil dan sepele. Mereka yang jauh lebih susah dari gue aja bisa ketawa kaya gitu. Sedangkan gue kena dikit panas aja ngeluh plus complain. Keliatan banget siapa yang manja dan enggak.  

Mereka begitu bahagia walau cuman duduk di jalan yang kotor penuh debu. Sekali lagi harusnya gue bukan ngeluh tapi ngucap syukur dan tersenyum buat orang lain. Bukan ngasih tampang paling jelek sedunia ke orang sekitar gue. Kalo gue ngeliat di foto, gue jadi inget kalo masih banyak orang di luar sana jauh lebih sengsara dari gue dan juga lebih mengucap syukur. Kalo kamu gimana?

29 October 2011

Pelajaran dari Seekor Ikan

pernah ga ngeliatin ikan seharian?
gue sih enggak
dan sangat diyakinkan gada orang normal yang menghabiskan waktunya buat ngeliatin hewan imoet ini
tapi, apa yang sedang ikan-ikan itu lakukan di dalam akuarium kecilnya?
pas gue perhatikan sejenak sih.. Jeduk-jedukkin kepala ke kaca akuarium
mungkin untuk memecah kebosanan
secara dia harus berdiam di dalam tempat kecil gitu, berbagi pula sama 'teman hidup'nya

gue ngeliatin sambil ngelamun dengan wajah kusut (ngantuk campur bete: wajah kusut) saat sedang menunggu nyokap di sekolah. Luama banget. Kira-kira kalo ditotal gue telah berada di sekolah lebih dari 12 jem loh (out of context). Menunggu tanpa menggerutu itu sulit banget. Karena itu gue benci nunggu. Menunggu itu membosankan.

saking bosennya, muncullah pertanyaan-pertanyaan aneh bin sinting di benak gue selagi melihat kotak akuarium di deket tempat gue duduk. Gimane tuh ikan yang sebejibun idup tanpa bosan di wadah kotak mini.

jadi konklusi untuk menghindari kebosanan... berguru pada ikan supaya bisa nahan kebosanan mungkin dengan cara-cara gila lain selaen jeduk-jedukkin kepala ke tembok.  *tertawa garing

Who cares about them?

“Tidak ada seorang anak yang ingin dilahirkan bersama virus mematikan di dalam tubuhnya
Mereka tidak tau apa yang harus mereka lakukan dengan penyakit yang mereka idap
Mereka masih kecil dan polos untuk mengerti kesulitan ini
Dengan orangtua yang telah dipanggil karena mengidap virus yang sama.”

Mereka yang saya maksud adalah anak yatim piatu karena orangtua mereka terserang penyakit AIDS.
Saya menonton sebuah dokumenter singkat di ChannelNewsAsia. Film itu membahas singkat hidup anak, bisa dibilang cukup beruntung, mengidap penyakit HIV dan masih ada yang merawat.

Berikut dua kisah anak yatim piatu di kampung China.

Yang pertama adalah anak perempuan sekitar umur 7 tahun. Dia cenderung memiliki sifat memberontak karena bingung bagaimana harus menghadapi penyakit ganas sebatang kara. Saya kurang tau siapa yang merawatnya. Tapi, ia punya seorang kakak perempuan yang tidak mengidap penyakit HIV. Calon suami kakak anak itu tidak tahu soal masalah penyakit HIV yang diidap anak perempuan itu. Kakaknya juga tidak berniat memberitahu karena takut calon suaminya membatalkan pernikahan yang berada di depan mata.

Dan yang kedua adalah anak lelaki, mungkin sekitar umur 3 tahun. Melihat anak kecil yang polos. Lucu. Tetapi ada kepedihan mendalam dalam hatinya. Ia terlihat sering bermain sendiri. Anak ini dirawat oleh orangtua asuh, sepasang suami-istri dengan sukarela menerima anak-anak asuh. Tetapi orangtua asuhnya memang tidak begitu mampu sehingga dia ‘dioper-oper’ ke orangtua asuh lain yang berniat merawat anak kecil itu

Saya tidak terlalu mengerti sih bagaimana mereka hidup karena keterbatasan bahasa saya(hehe). Tapi yang saya tau, dibagian akhir film itu tertulis kira-kira seperti ini

Ini adalah kisah anak yang beruntung mendapatkan donasi asing dari sekian banyak penderita HIV/AIDS di bawah umur. Masih ada ribuan anak di luar sana yang butuh pertolongan.

Mungkin saat ini kita masih belum mampu memberikan donasi karena belum menghasilkan uang. Kita bisa bantu lewat doa.

Tuhan, tolong mereka yang sedang hidup memprihatinkan, terutama anak-anak penderita HIV/AIDS. Kiranya Engkau memberikan pengertian atas segala cobaan dan kekuatan untuk mengalahkan kegentaran mereka. Supaya ada sukacita berlimpah dalam hidupnya.

Selipkan saja kata-kata ini dalam doa kalian.

23 October 2011

Jadi cowo susah

Jadi cowo susah
dan gue juga ga memungkiri bahwa ada enaknya jadi cowo
(cewe juga susah gampang sih)

Mreka ga bisa ngomong segala sesuatu saat itu juga. Ga kaya cewe yang biasanya langsung ga terima di tuduh sesuatu. Mungkin mereka ngerti itu ga akan memperbaiki keadaan, makin buruk iya.
Gue pernah nonton film ada cowo dituduh bunuh ayah seorang cewe. Trus si cewe dateng. Temen cewe ini nih yang sebenernye jahat, dia buru-buru bunuh ayah itu dan kasi senjata ke cowo tadi. Tepat sebelum si cewe ngeliat bapaknya ga bernyawa. Si tersangka yang bersalah cuman bisa diem doang.
Coba pikir selaen diem dia bisa apa? Kalo cewe sih langsung ngelak, trus jelasin sejelas-jelasnya sampe cewe tadi percaya.

Ga bisa curhat sembarang tempat. Kebanyakan lelaki tertutup dan sebenernya itu ga enak (menurut gue sebagai cewe). Kalo masi kecil kan juga malu, mo curhat ama sapa coba? mama kah?

Trus kalo menurut gue sih ga enak yah ga bisa ngungkapin kesenangannya atau kegundahannya di fb
Contoh: Gue ketemu cewe yang gue suka! Dia ngeliat gue lagi. Seneng banget. Aduh deg-degan deh
atau
Ah.. Sebel deh hari ini ga bisa liat si itu
wew
Rada gimana gitu kalo ngeliat cowo macem gitu

Gue baca di sebuah majalah
Yang ga enaknya jadi cowo harus membagi uang jajan nya buat uang pacaran
Kenapa gitu yang cowo harus dirugikan saat sedang bersama pasangan?
hehe

Trus ga bisa omong dari belakang. Kalo iya, berarti dia loser. Laki-laki itu diharuskan berani. Cewe lebih longgar alias ga usa seberani itu. Wajar kan cewe suka gosip. Kalo cowo gosip trus cuman berani omg belakang rada ga cocok gitu. Sosok lelaki harusnya menyelesaikan masalah dengan kontrontasi! yoi dah. Itu baru real man. Konfrontasi bukan cuman berantem yeh meaningnya.

Kalo ada bahaya atau rintangan menyeramkan (jurit malem kek atau apalah itu), yang ada di barisan paling depan adalah laki-laki.

Gue yakin masih banyak kalo mo di list down di post ini
Tapi jangan pesimis dulu
Ada juga kok enaknya

Bisa ganti baju kapanpun dan dimana aja
Bisa ngupil dengan santai di depan umum. Bahkan kentut dengan tampang innocent
Bisa pulang malem-malem (beda kan ama cewe, lebih bahaya), lebih bebas juga ga banyak aturan ini itu
Truss kalo kepepet ada pohon yang bisa jadi sarana toilet umum
dan lain-lain sebagainya


hehe
ini kerjaan iseng gue dan pikiran iseng gue
okay it's just gags buddy
jangan sakit hati ;)

22 October 2011

Mobil Jeruji Besi

Kemaren pas jalan pulang gue liat iring-iringan mobil tahanan
gatau kenapa ada gitu rasa takut dan seram
dan mereka berenti di sebrang mobil yang gue naekin
untung ga ada kepala muncul dari tuh jendela
ga bisa juga sih karena ada tralis (tiang-tiang besi gitu deh kaya di jendela rumah anda) di setiap jendela
mereka cuman bisa megang tuh tralis ato nyuri-nyuri ngeliat jalanan kota glamor
di mobil yang lebih keliatan kaya mobil bank
diantara dari mereka ada yang berdiri
bayangin aja di mobil kaya gitu yang berdiri
kan pendek
pasti pegel ;p

gue juga gatau mereka akan dibawa kemana
dibebaskan atau dipindahtempatkan
gue juga gatau mereka kenapa ada didalam
korupsi uang negara atau kasus pidana laennya

gue liat tangan mereka yang lagi megang tralis
trus gue ngebayangin
gimana pasrahnya dia sama apapun yang lebih tinggi dari kuasa manusia
menyerahkan idup selanjutnya di penjara yang keras
mungkin idup dan bebas
mungkin juga mati di penjara sebelum bebas
padahal punya beban tanggungan di luar sana (kalau ia adalah seorang sadar akan tanggung jawabnya, soalnya ga dikit orang masuk penjara dan ga sadar sama keadaan sekitar dia plus kesalahan dia, well itu cuman prediksi gue sih)
tangannya sudah lemas pucat dan dingin menanti kubus gelap yang menghantar kesengsaraan lebih dalam
pukulan dari yang udah lama mendiami kubus itu
jadi anjing peliaraan yang punya (dari pengalaman gue nonton film)
atau bisa aja si orang numpang di kubus orang malah jadi pemelihara anjing-anjing itu

serem ga sih
kalo ampe bener bayangan gue ini
beh beh beh

21 October 2011

Good news for their world, Libya

hip hip horay
hip hip horay
mungkin itu yang sekarang sedang mereka rasakan dalam hati
luapan kebahagiaannya yang bahkan melebihi kata 'hip hip horay!!'
akhirnya setelah puluhan tahun
mereka bebas
B-E-B-A-S

mungkin mereka anggap diktator yang menjadikan rakyat boneka pantas tewas dalam kerumunan nyamuk haus darah
nyawanya mereka habiskan dengan lahap
pukulan bertubi-tubi meluncur tepat ke wajahnya yang layu berlumuran darah segar
jambakan demi jambakan ia terima
walau terdengar teriakan kegentaran dan ketakutan sang mantan pemimpin
pada akhirnya mereka memberikan hidangan spesial: tembakan peluru

sekarang sudah tiada lagi yang bersuara 'hidup Khadafi!'
karena tinggal kenangan dan badan tak berdetak
sebagaimana bejatnya memperlakukan rakyat, ia juga yang membawa Libya mendunia
Selamat tinggal, Muammar Khadafi...

apa ini menjadi titik cerah bagi rakyat Libya? atau kejatuhan berujung perpecahan ?
kita lihat saja nanti

07 October 2011

Seagames 2011 diambang tanya

GILA
satu kata buat mereka
bukan otaknya yang bermasalah
tapi pilihan mereka menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah membuat gila

Emang apa sih pertimbangannya sampe biarin Indonesia yang bisa dibilang lemah dalam manejemen waktu dan kondisi jadi tempat seagames diadakan. Bisa diliat dari kerjaan stadion yang bakal dijadikan tempat seagames di Palembang. Dibuat super ngebut. Trus gara-gara cepet-cepet kerjaan jadi ancur semua. Kursi stadion uda kropos alias rusak. Padahal belom juga dipake duduk. Dimana-mana kerusakan. Ada banyak tempat yang baru terlihat kerangkanya. Dan kalian tau kapan seagames akan dimulai? PERTENGAHAN September@*&y&%^*#$!!! Kurang 30 hari lagi (mungkin kurang!!!!) sampe hari H.

Harga diri sih boleh. Jadi tuan rumah gitu loh bangga. Tapi kalo seagames diundur gara-gara Indonesia. Apa harga diri bangsa ga lebih terinjak-injak? Dibandingkan dengan nolak sebelum jadi calon tuan rumah? Kalo gue, jauh lebih malu seagames diundur karena kelalaian suatu negara yang ga bisa liat keterbatasan dana (ditelen mulu sih ama pejabat), tenaga kerja. Jangan samakan tenaga kerja kita dengan kinerja orang Jepang oke. Jauh banget. Jadi jangan ngarep hasil kerjaan nya bakal sama juga.


Apa seagames bakal sesuai dengan rencana?
Jawabannya ada di tangan mereka para pekerja yang lagi bekerja keras dengan bercucuran keringat sebiji salak (lebay.com).
Kalo seagames ga diundur (harus), yang paling berjasa tuh mandor ama tukangnya.
Semangat ya, tukang bangunan!
Pahlawan Seagames :P

04 October 2011

Learning about the real life

Hari ini (Hari Minggu, baru sempet post sekarang :P) capek banget. Tapi satu hal penting yang gue dapet dari hari melelahkan super combo, yaitu hidup yang lu jalanin tuh ga bakal kaya jalan tol yang lurus terus tanpa gronjalan. Pasti ada halangan ato rintangan yang perlu lu hadapin nanti.

Hari minggu pagi yang sayu (mata gue sih yang sayu, ngantuk). Gue hari ini ga ke gereja (maaf Tuhan) karena tabrakan sama wisata sejarah yang bokap gue daftarin. Wisatanya keliatanya ga penting buat gue jabarin di sini karena kurang menarik dan gue agak kecewa ikut tuh tour wisata :( sad..

Yang bikin hawa panas tuh mobil gue. Mobil gue tercinta ternyata mesin nya jebool. Udah dari sabtu lalu bermasalah. Jadi ga kuat dibawa pulang. Dia ditinggal di tempat yang aman. Trus bokap gue nyari taksi dan tali super combo duper lama. Nyari taksinya juga ga bisa yang merk, karena kalo bermerk pasti gamau disuruh tarik mobil. Akhirnya dapet, dan gue naek taksi yang benar-benar abalan. Untung sopirnya ga serem.

Gue di situ penunjuk arah, karena si sopir gatau daerah rumah gue. Sesampai di dekat gang rumah gue yang penuh sesak. Sialnya, ada mobil mo lewat. Terpaksa harus majuin taksi serta mobil gue. Mundur lagi ke gang tadi. Ada mobil lagi... Trus solusinya biar ga ribet. Gue dan dibantu oleh si sopir taksi mendorong mobil itu ampe mobil gue terparkir indah di depan rumah.

Hoho. Itu pertama kali gue dorong mobil. Seru sih. Lol
Dan menurut gue itu tuh namanya idup. Idup tuh ga lurus-lurus doang, pasti ada belokannya. Mungkin belokan yang bikin lu shock dan terperanjat dari kursi duduk lu. Jadi harus siap-siap ya nunggu belokan itu dateng ke lu...
Cepet sembuh ya mobil :DD

01 October 2011

Bukan Bising Kota

Aku muak
Aku sedih
Aku pula marah
Kesal mengapa ada kebisingan ini semua
Bukan kebisingan kota yang penat
Bukan kebisingan klakson kendaraan bau tak sedap
Lebih lagi
Lebih menguras emosi
Kebisingan dari perkataan menusuk
Mereka saling menancapkan pisau ke jantung
Jantung pasangannya
Memang bukan aku
Tapi aku bagian dari mereka
Mereka sakit
Aku lebih tersiksa
Kuharap mereka menghentikannya
Kurasa mereka sudah cukup umur untuk mengerti luka ini

Pelajaran dari Seorang Waria

Oke gue tau banget judulnya ga jelas. Jujur sejujur hati gue yang paling dalem, gue liat mereka pede banget jadi cewe. Jalan uda kaya punya nenek moyangnye, pede dengan yang apa yang dia pakai saat itu. Bagai role model yang lagi jalan gaya catwalk. Emang sih dia ga menerima diri apa adanya (bahwa sebenernye dia seorang cowo). Tapi ada kan pelajaran yang bisa kita ambil yaitu... coba jadi banci (NOO!!!). Bukan itu, tapi coba percaya diri dengan apa yang lu kenakan atopun yang ada dari dalem diri lu, teman!

Pengen deh bisa pede kaya mereka...

23 September 2011

Wanted

Film action nan keren. Top deh effectnya. Walau ceritanya non-sense, tetep menarik. Yang buat film bisa merealisasikan dengan baik sampai kita lupa kalo itu tuh cuman fiksi (hehe). Dan James McAvoy asoi banget actingnya di sini.

Tentang pemuda kuper (James McAvoy) yang berubah hidupnya setelah bertemu Fox (Angelina Jolie).

Ada filosofi filmnya. Karena suatu hal mereka tidak lagi menunggu takdir kematian, tapi membuatnya menjadi sebuah takdir.

22 September 2011

Pede boleh kok

Kemaren gue chapel di sekolah, dan mendapat sesuatu! Jujur ini pertama kali (seinget gue) ga ngantuk sedikitpun pas chapel. Gokil deh. Oke langsung ke topik.

Guru gue menjelaskan pandangan Allah ada beberapa macam:
  • Pantheis: Allah tuh cuman satu dengan wujud yang berbeda-beda. Misalnya meja, kursi. Semua itu allah yang berubah wujud. Dan nanti ada saatnya dimana semua kembali menjadi allah, termasuk manusia. DAMPAK: manusia menjadi allah bagi dirinya sendiri, percaya bahwa karena dirinya ia ada di sini sekarang. Dia berpikir dia bisa, maka dia bisa melakukan sesuatu.
  • Politheis: allah itu banyak. Misalnya allah gunung, allah pantai, allah matahari. DAMPAK: manusia worthless. Maksudnya? Dengan mudah manusia mengorbankan sesamanya demi kepercayaan mereka (supaya matahari terbit esok hari). Manusia harganya kaya permen (murahan gitu). Buat apa manusia idup kalo dipersembahin buat benda mati?
  • Atheis: ga percaya allah itu ada. Atau allah dijadikan alasan ketidakmengertian manusia jaman lampau. Contohnya macem gini.. Gunung berapi orang dulu kan gatau apa sebabnya jadi mereka bilang itu tuhan yang bekerja.
Tuhan ga pernah membiarkan anak-anakNya terlantar dan mempersembahkan sesamanya untuk memuliakan Dia. Tuhan ga gila hormat kaya manusia. Yang pasti jika menyembah Dia, kita akan menjadi manusia yang hidup berharga.

(Gue agak lupa kenapa bisa nyambung-nyambung ke sini, tapi ini menurut gue paling dalem)
Terima diri apa adanya. Tuhan kasi kita kelemahan bukan buat dikasianin dengan kemurungan, tapi dengan sukacita kita bersyukur Tuhan udah kasi yang terbaik buat kita. Tuhan yang paling tau yang baik buat kita masing-masing, ga mungkin ga.

Kebanyakan orang terlalu sibuk dengan potensi orang lain, dan itu menghambat dia menggali potensi. Okelah.. sapa yang ga pernah iri? Ato ati tuh ciut karena orang laen lebih expert dari kita? gue yakin gada. Gada yang sempurna. Maksud gue 'sibuk dengan potensi orang lain' itu, orang laen jago piano kita ngikut les piano, temen jago nyanyi les nyanyi (mental follower). Kita malah ga ngeliat kelebihan kita yang gada di orang lain. Cuman bisa bersungut-sungut doang minta sama Tuhan buat bisa melebihi orang lain (bahkan kalo bisa Tuhan juga dikalahin kali tuh) Ironisnya kadang, karena kita punya kelebihan yang beda jadi minder. Minder tuh juga ada bahaya nya loh. Karena terlalu rendah diri (anyway teman-teman, beda ya rendah diri sama rendah hati), pas kita punya satu aja kelebihan bisa-bisa jadi sombong ekstrim.

PENTING: Kita tau potensi diri, tepat saat kita berhenti memiliki keinginan untuk menjadi Allah. Jadi yang lebih tinggi dari orang lain.
Susah emang nerima ada orang yang lebih jago. Tapi coba buat itu jadi tantangan (BUKAN kompetisi) diri lu untuk jadi yang lebih baik (gue dapet kata-kata ini dari temen gue :D).

Jadi coba pede sama apa yang lu punya dan gali kelebihan lu!!!
Semangat! :D

*oiya ini ada yang gue tambah-tambahin sendiri, jadi ga asli persis dari omongan guru gue

19 September 2011

Karawang-Bekasi

Minggu kemaren gue pergi ke Karawang karena satu dua hal (hehe gaboleh tau). Dan melewati daerah bersejarah orang Indonesia, Rengasdengklok dan karawang. Tau kan Rengasdengklok? Daerah Pak Soekarno 'diculik' demi keamanan diri dari tentara Jepang. Bokap gue bilang rumah yang diinepin si Bapak Proklamasi kita ini, rumah orang chinese (yang pasti terpandang). Yang disayangkan, pas keturunan orang chinese ini mo jual tuh rumah ga dibolehin pemerintah setempat dengan alasan itu rumah bersejarah. Dan gada tindak lanjutnya, beli rumahnya kek ato apalah. Ga make sense kan? Aneh bin ajaib memang.

Kalo Karawang itu tempat lumbung padi dahulu kala. Dan disayangkan juga, dulu beda sekali dengan sekarang (walaupun gatau dulu kaya gimana). Sekarang kumuh banget, bener-bener (sorry) kampung gitu keadaannya. Sedih juga sih ngeliat dan membayangkan dulu masa kejayaannya dan sekarang...

Terus di sana banyak banget jualan fried chicken abal-abal. Satu hal yang perlu lu tau: JANGAN BELI! Rasanya ga enak samasekali. Gara-gara nafsu gue mo nyobain tuh ayam, bokap gue meminggirkan mobil. Ada berbagai harga yang ditawarkan, ada yang 3000 sampe 5000. Gue kedapetan yang 5000. Dan setelah gue makan itu, gue merasa bersalah sama diri gue (cielah) uda masukin tuh makanan ke perut gue. So, saran gue: JANGAN BELI! Ehh bayangin ui 5000 aja ga enak, gimana yang 3000 tuh rasanya?

Yang paling gue inget. Ada anak kecil yang ngasi tangan bersimpul peace (2 jari maksudnya) dan senyum ke arah gue. Lucu banget. Gue langsung senyumin balik. Gatau ketawa bareng gue ato yang lain. Gue sih beranggepan yang dia senyumin gue. Hehe. Jangan pernah lupa bawa autan ke karawang sono, nyamuk nye ganas beneer. Apalagi di daerah tambak.

Enaknya di daerah kampung tuh orang-orangnya friendly dan polos. Karena ga tercemar sama keras dan stressnya idup di kota, yang serba complicated. Seru kali yah punya rumah di sana (daydreaming).
Sebenernya isi dan judul rada kurang berkesinambungan
yah what everlah ya
Karena ini kisah gue di hari minggu :D

Omongan gue semakin tidak tau arah. Kita sudahi pembicaraan kali ini yah. Dadah...

Mengkerut

Hatiku sekarang seperti daun kecil berpenyakit
rapuh dan menguning
jelek sekali dipandang
tapi itu memang yang aku rasakan sekarang

Ciut karena suatu hal
wajar bukan?
aku benci itu
mengapa harus mengalaminya?
mengapa ada saat kita terasa tersingkirkan?

aku benci menjadi asing
terasing dari yang lain
terasing dari dunia materi

11 September 2011

Maafkan aku, papa, mama

Aku tidak tau kenapa Tuhan membuatku seperti ini
apa saat itu Ia mengantuk dan salah memahatku?
aku yakin tidak
tidak samasekali kebetulan
aku memang ditakdirkan seperti sekarang
ini sebuah fakta yang ada di depan mataku
bahwa aku memiliki perbedaan signifikan dengan manusia lain
ya.. aku hanya bisa menerima saja

Kau tau aku miris saat mendengar olokan orang-orang
bukan olokan kepadaku
tetapi olokan kepada kalian
aku tidak perduli dengan hinaan yang mereka lontarkan karena aku dilahirkan berbeda
mereka menghinaku
tepat saat mereka merendahkanmu karena fisikku

Mereka boleh sepuasnya mencaci maki kekuranganku
tapi satu hal yang tidak pernah ku ijinkan mereka ambil dariku
harga diri kalian
papa mamaku

Maaf sekarang tidak ada yang dapat kuperbuat
Hanya sebuah pemikiran langit yang jauh dari akal saja

Tapi sekadar kalian tau jika aku dilahirkan kembali
dengan fisik yang berbeda dan lebih sempurna
aku akan membalas semua yang telah kalian lakukan padaku

Yang dapat kulakukan kini
berkata:
"Maafkan aku, papa, mama"

Ah.. Aku juga sulit mengatakannya
aku tidak bisa bicara sejak lahir
mereka boleh berbisik dan bilang aku idiot dan tidak berguna
tapi kalian membela ku dengan segala keterbatasan
kalian orang tua yang hebat!

Aku yakin kalian mengerti bahwa aku sangat berterima kasih atas pembelaanmu
dan kalian juga mengerti saat aku ingin mengucapkan sekali saja sebuah kata dalam hidupku; "Maaf"

Kebiasaan yang paling bikin gregetan

Kebiasaan orang Indonesia, tepatnya orang Jawa tulen adalah..... kalo jalan lama betuul. Ga tahan nunggu di belakangnya. Rasanya pengen minggirin tuh badan orang biar ga nutupin jalan. Dan itu yang kedua, setelah jalan kaya putri Solo malah nutupin jalan orang. Beh... ga enak banget deh.  Yang parah tuh ye kalo masi muda, jalan uda kaya nenek seratus taon (hiperbola). Oke, jujur emang kalo lagi asik ngobrol ama temen di jalan bisa ampe ga kerasa nutupin jalan orang. Tapi sebaiknya, kita punya kepekaan terhadap kenyamanan orang lain kan?

Dan yang satu lagi ngekiin kalo ngantri, banyak maunya. Bukan maksud buka aib. Tapi ini nih sangat mengganggu kesejahteraan umum seperti yang tertulis di UUD 1945. Please bisa kan mikirin orang laen yang ada di belakangnya.

Kalo jalan lama-lama juga lu rugi waktu plus rugiin orang. Untungnya apa coba? Kaki jadi ga lebih cape kah? Ga juga deh. Dan ini bukan berarti lu harus jogging di mall supaya ga ngerugiin orang. Bukan itu purpose gue nge-post ini. Cuman kesadaran supaya mikirin orang lain aja. ;D

Emang simpel. Tapi dari hal se simpel kertas dilipet pun, orang tau gimana lu idup, efisien ato lemot-lemotan.

10 September 2011

Benci "Selamat Tinggal"

Aku tidak suka mendengar suara kereta api dan 'klakson'nya yang penuh gelegar
memenuhi peron stasiun gambir
hal itu mengingatkanku pada satu hal
aku harus mengucapkan kata yang paling kuhindari

Aku juga tidak tahan dengan getaran yang dibuat oleh mesin-mesin kuno nan besar kereta api
ia pula yang mengingatkan ku pada hal yang kujauhi

Dadah
Selamat tinggal
kata-kata ajaib
yang sekejap membuat orang menitikan air mata

Aku benci melambaikan tanganku dan berkata: "Dadah!"
aku sentimen dengan mereka
Melambaikan tangan, tersenyum, dan berkata: "Selamat Tinggal"
Karena itu pertanda kehilangan orang yang kusayang
walau untuk sementara atau selama...

31 August 2011

Kick Andy's Lover

Andy F. Noya ga ganteng kaya Ashton Kutcher
ga setenar LMFAO (tau dong? Lagunya nge boom bgt dulu "Party Rock Anthem")
ga setajir Paris Hilton
ga sepintar Bill Gates
But i adore him
not because of all list i've written up there
Do you know why i adore him? Karna dia adalah Andy Flores Noya, bukan Bruno Mars ato Barack Obama
Yup
Dia Andy Noya yang gue idolakan (Bingung ya? Kalo iya, biarlah itu menjadi misteri :P)


Eh.. Omong-omong daritadi gue tulis pada nangkep kan siapa dia? Om Andy nih pembawa acara 'Kick Andy' yang khas dengan rambut kriting seksinya (Kalo gatau juga, itu nasib lu deh) di Metro TV tiap Jumat jem stengah 10. Sekalian promosi nih..

Dari tiap acara Kick Andy Show gue hampir mendapatkan sesuatu yang menarik buat direnungkan (ehem). Tapi jujur, acara dia bermutu abis. Ngasi liat orang seluk beluk Indonesia, mulai dari bobrok (biasa) sampe yang bagus-bagus (ini baru ga biasa) juga ada. Makanya dari post gue sebelumnya banyak gue kutip dari acara Om Andy. Itu yang bikin gue suka acaranya.

Dan yang bikin gue kagum sama orangnya tuh, dia bisa menempatkan diri sesuai dengan bintang tamunya. Bangsawan, teroris bahkan tukang becak sekalipun. Ada canda tawa yang segar juga di sela-sela acaranya. Walopun udah umur 50 taon (lahir taon '60), candaannya menurut gue ga garing ato basi samasekali. Masih fresh from the oven (?). Trus juga bisa mengorek memori-memori bintang tamu, kenangan buruk tepatnya tanpa menyakiti hati tamu tersebut atau mengurangi rasa hormatnya. Dan kalo nanya tuh ga menyudutkan satu pihak atau nyecer orang. Ringan, mudah dimengerti namun juga kritis. Macem 'Oprah Winfrey' ala Indonesia. Oprah Winfrey itu pembawa acara yang sangat mendunia, dan udah berkarya bukan cuman di bidang entertainment aja tapi juga sosial. Perlu juga tuh di baca biografinya (next project: omongin soal si tante Oprah).

Ga gampang loh jadi pembicara yang hebat, bisa mendengar curhat an orang dengan baik. Om Andy pernah gue liat nangis karena terharu mendengar cerita bintang tamu. Dan gue yakin itu bukan tangisan buat dapet perhatian. Bisa diliat kan gimana dia ngehargain tamu nya lagi cerita. Keren emang Om Andy!

Itu mungkin emang talenta masing-masing orang. Tapi gue sebagai pengidola pengen juga kaya dia. Bisa denger orang, bukan cuman omong dan minta di dengerin. Bisa buka mata orang yang 'buta' dari realita hidup.

I love youu full :D
Kapan ya bisa ketemu dan ngobrol santai sama Om Andy? Mau mau mau

Kalo ada yang tertarik sama Om Andy coba aja baca Andy's corner (buku diari Om Andy). Gue juga baru tau ada setelah search buat post ini. Dan gue baca sekilas keliatan cukup bagus. Silakan mengklik linknya!

Gimana ya Rasanya HIKING?

Jumat lalu gue nonton Kick Andy. Temanya tentang sekelompok mahasiswa Unpad berhasil menaklukkan seven summits, pendakian 7 puncak tertinggi (Kerenkan anak-anak Indonesia.. Baca nih: Kick Andy - Pendaki Seven Summits). Mendaki itu sangat menantang, cape tentunya, juga bahaya. Tapi kepuasan dan rasa bangga saat mengibarkan bendera di puncak gunung pasti ngalahin kecapean yang udah di derita sejak di base camp. Seumur-umur gue ga pernah mendaki. Itu pengen banget gue rasain, ngeliat matahari terbit juga. Weh..weh..weh..

Gue pernah baca buku judulnya 'ALIVE' (ga terlalu berhubungan sih sama mendaki). Buku itu menceritakan soal 16 orang yang selamat dari pegunungan Andes, salah satu gunung yang mengerikan saking dinginnya. Dan mereka terjebak di sana selama 72 hari, tanpa persediaan makanan serta baju hangat.

Jadi kalo mau tau soal 'seru'nya terjebak di pegunungan yang suhunya ekstrim, silakan membaca. Dan kalian akan menemukan fakta mengejutkan bagaimana cara mereka bertahan hidup selama itu, dan bagaimana mengobati luka parah pasca kecelakaan pesawat.

Buku itu pernah difilmkan tapi udah lama banget jadi gatau tahun berapa. Yang pasti bagian paling gue inget itu pas pasca kecelakaan naas itu. Geliin banget kalo dibayangin (dodol gue sih mau ngebayangin kaya gitu hehe)

Yang mau gue sampein di sini setelah muter-muter ga nyambung adalah mendaki itu sangat beresiko, apalagi di puncak gunung 'ganas' (Beh.. amit banget deh kalo ada kejadian kaya gitu lagi). Daki gunung itu olahraga ekstrim yang memacu adrenalin, sangat riskan dengan cuaca yang tidak bisa dibaca manusia. Tapi punya kenikmatan dan kepuasan bercampur jadi satu di dalam 
Mau nyoba? Kalo gue, MAU BANGET!!
Gunung Gede... Wait for me, babyyyyy!

29 August 2011

Ketika Kau Meng 'kuno'

Kulitmu penuh noda
noda tanda menua
rambutmu memutih
putih tanda merentan
lututmu berbunyi setiap kau bergerak
berbunyi tanda mulai 'berkarat'

Sering aku melihat pemandangan
dimana anak muda yang modis menggandeng orang bermuka keriput di sampingnya
sambil mengobrol asik dengan orang itu
aku yakin orang di sampingnya adalah orang tuanya
aku berjanji pada diriku
aku akan menjadi salah satu dari mereka
yang memegang tanganmu dengan erat saat kau sulit berjalan
menuntunmu saat kau tersesat
mengingatkanmu saat kau memori-memorimu menyusut
membuatmu tertawa lepas setiap waktu

Setua apapun dirimu
pikun
keriput
kisut sekalipun atau kelakuan kekanakanmu nanti
kau tetap yang terpenting
aku akan selalu menjagamu
seperti kalian menjagaku sekarang ini
dengan penuh senyum terjungging di wajahku
seperti senyuman yang kalian berikan di hari-hariku

28 August 2011

Hidup Sepi

Aku terdiam
walau banyak keramaian di sekitarku
walau ku dikelilingi teman-teman dan keluarga
tetap sunyi
tidak ada yang memecah keheningan hari-hariku
sekalipun matahari bersinar cerah
bulan memancarkan cahaya putih nan indah
duniaku saat ini tetap hambar tak berbumbu

aku merasa aneh
aku berbeda sendiri
aku tahu akan satu hal dan mengakuinya
bahwa aku dilanda demam kesepian
virus itu tak kunjung enyah juga dari tubuhku

aku bisa tersenyum
tertawa lepas
tapi itu hanya kepura-puraan
tak ada yang menyadarinya
hidupku tidak sejahtera, tidak ada sukacita

Apa arti kebahagiaan kulit luar jika dalam hatimu paling dalam terdapat kehampaan yang menodai seluruhnya?
aku membutuhkan sesuatu
sesuatu yang menyegarkan jiwa dan ragaku
menyemangatiku walau dengan sebuah kata saja
seketika itu virus demamku bagai terbakar magma perut bumi
lenyap habis tanpa sisa
sedikitpun tidak

27 August 2011

Kebahagiaan Sekali Setahun

Sebentar lagi umat Islam akan merayakan Idul Fitri
Tidak hanya mereka yang menganut agama Islam saja
Semua bergembira
Mereka yang tidak merayakan juga kecipratan kebahagiaan dari kesumringahan kurang lebih 80% orang di Indonesia

Dan kotaku memiliki kebahagiaan sendiri
Ia boleh tenang sejenak dari kepenatan pagi-siang-malam bagai tali tak berujung
Tapi sekarang ia boleh berleha-leha santai tanpa polusi berlebihan

Tadi aku melihat banyak mobil siap berpergian keluar kota
Tidak tahu kenapa ada rasa senang saat melihatnya
Senang karena ada rasa akan kebersamaan keluarga mereka yang mungkin tertunda sejak lama

Akhirnya dapat bertemu dengan sanak saudara, tertawa riang berbagi cerita
Aku ikut senang jika membayangkan betapa banyak orang sedang tertawa lepas dengan keluarga mereka di dalam mobil penuh sesak
Atau di motor dempet tiga orang demi bersalam-salam dengan keluarga jauh
Memecah kerinduan yang telah lama membeku

Selamat Lebaran bagi yang merayakan :D
Walau belum tepat hari 'H' (terbilang kecepetan jauh), tapi aku yakin semangat dan kegembiraan sudah meluap kemana-mana menjelang hari bahagia itu
Aku ingin supaya kita bisa berbagi kebahagiaan bersama yang hanya setahun sekali
Jangan biarkan momen itu dilewati oleh waktu yang berlari secepat kilat

Meski ada sejumlah orang tidak seberuntung yang lain
Dia boleh bahagia dengan apa yang ia punya sekarang
Dengan penyertaan-Nya selama ini
Keluarga
Kesederhanaan
Kecukupan hidup
Banyak bukan hal di dunia ini yang membahagiakan?

20 August 2011

Senyum itu AJAIB

Senyum emang hal yang simpel tapi berpengaruh sama idup. Gimana kita liat dan react sesuatu, dengan senyuman atau keluhan.  Mempengaruhi lingkungan sekitar hidup lu juga, keluarga, temen, pacar (kalo ada),  temen kantor (kalo kerja). Dan ga jarang orang yang suka ngeluh, temenan juga sama orang yang suka ngeluh juga kerjaannya. Jadi idup penuh dengan compain.Weh weh weh.. Cape tuh pasti idupnye.

Tau ga kenapa ajaib? Karena ekspresi itu tuh bisa bikin orang dalam sekejap jadi ikutan senang. Coba deh Justin Bieber (oke, contoh yang bagus bukan) senyumin elu dengan senyuman nan manis dan seksi. Ga klepek-klepek mau meleleh tuh. Atau orang yang lu dambakan, memberikan senyuman indah nan memikat ke elu. Senengnya bisa ampe seminggu kali. Dan konteks di sini tuh senyuman yang tulus ya bukan senyuman jahat.

Senyuman ramah orang lain bisa bikin gue sendiri seneng. Yang menjadi tanda tanya besar di pikiran gue tuh. Kapan gue bisa bikin Tuhan senyum karena kelakuan gue ya? *daydreaming...
Pasti damai banget
Kalo bisa ngeliat orang tersenyum dengan hidupnya

Maukah kalian coba mengawali hari dengan tersenyum pada limabelas orang dalam sehari?

Nih... Gue mencoba buat tips singkat supaya bisa tersenyum:
pikirin hal sepositif mungkin (tapi juga jangan polos polos banget). Misalnya: orang jatoh malah tersenyum, itu namanya pengen digebuk orang.
trus tersenyum deh
:D selamat mencoba

19 August 2011

Abang Ketoprak Kesepian Gak Ya?

Sore tadi gue disuru beli ketopraks ama mama gue. Trus terpikir di otak gue sesuatu... Gue mikirin abang ketoprak yang lagi bikin pesanan gue. Bukan karena dia ganteng ato keren (please deh). Tapi gue pikir soal abang yang kerja sebatang kara. Apa ga sepi gitu ya seorang diri keliling jakarta (ga nyampelah, pinggir-pinggir Jakarta maksudnya). Kalo cape ya cape sendiri. Makan juga sendiri. Dan kalo ada kesulitan harus bisa nanganinnya sendirian doang. Misalnya ban gerobaknya rusak, mana bisa dia telpon bengkel buat benerin tuh ban.

Dan seharian kerja, paling kalo beruntung bisa ngobrol sama pelanggan yang ramah dan welcome sama dia. Itu juga ga tiap hari kan. Yang ga enak tuh, pas kena semprotan hujan buatan dari pelanggan, ga dibayar pula. Memang buruk bener tuh nasib si abang kalo gitu

Mungkin aja anaknya di rumah lagi sakit, tapi ga punya uang buat beli obat. Padahal dagangannya belum cukup buat uang berobat. Kebayang ga beban yang dihadapin ama si abang ketoprak kita ini? Dengan otak yang semerawut kaya benang jahit kusut. Gada yang hibur juga. Dunia pasti uda kaya mo runtuh di matanya. Mo nangis juga ga bisa. Ga bisa ngapa-ngapain. Hal yang paling meyiksa, ada orang yang kita sayang menderita tapi kita ga bisa apa-apa.
Mungkin itu yang di alami abang ketoprak yang gue temuin ini.
Bisa aja.

Dari cuplikan singkat ini, gue mencoba melihat hidup dengan jangkauan yang lebih luas. Supaya melihat dunia lebih penuh lagi. Jadi bisa mensyukuri sama apa yang uda Tuhan kasi buat gue!
Jangan iri sama kekayaan orang lain
Iri sama orang ganteng ato cakep yang banyak fansnya
Karena semua manusia Tuhan ciptain punya porsi yang berbeda (ngutip dari guru gue)

Satu hal:
Jadi seorang abang jual ketoprak itu ga gampang, harus menahan rasa jenuh dan bosan yang tenggelam dalam keheningan. Cukup sulit buat gue kalo harus kerja sendirian, ga tahan. Salut ama abang dagang di seluruh Indonesia. 

17 August 2011

Corat-coret Agustusan: Catatan Kecil Untukmu, Indonesia dan Pahlawan Tak Bernama

Aku tahu hari ini hari paling spesial di antara hari lain bagimu. Setelah semua jerih payahmu. Tiap darahmu yang menetes di tanah ini. Pengorbananmu kehilangan segalanya. Demi sebuah penantian yang panjang. Demi pembacaan proklamasi Soekarno. Dan demi menyanyikan lagu Indonesia Raya  secara spontan saat pengibaran bendera pertama kali sejarah negriku. Betapa bangga mereka mendengar sebuah tujuan tercapai setelah banyak kesakitan dan kesedihan yang mereka alami.

Wah.. sensasinya. Aku ingin merasakan sensasi hati yang menggebu-gebu. Sayang aku melewatkan masa itu. Andai saja boleh kembali sejenak pada masa lalu. Tentu berbeda dengan sekarang makna kemerdekaan bagiku. Lebih dalam dan tidak terlupakan. Aku tidak akan begitu saja meremehkan hari penting seperti ini. Sayang memang saat masamu aku belum ada di dunia. Bagaimana sih rasanya? Rasa mendapatkan kebebasan yang sebenarnya. Seperti burung lepas dari sangkarnya dan senang bukan kepalang. Aku tidak pernah mengalaminya.

Pasti aku tidak seberani kalian menghadapi koloni Belanda Jepang. Maka aku kagum sekali padamu, pahlawan. Untuk semua pahlawan di Indonesia, baik yang terkenal maupun tidak, yang kurang ‘berpengaruh’ maupun ‘berpengaruh’. Aku tidak perduli dimana sekarang tinggal atau bekerja apa. Apapun dan dimana itu. Kau semua kubanggakan. Karena kau ingin kebebasan bagi generasiku. Perduli pada generasi setelahmu. Terima kasih pahlawan tak bernama.

Dan aku kagum pada Indonesia serta masyarakatnya. Eh.. Bukan kagum tapi bangga pada rakyat Indonesia jaman dulu (bukan maksudku sekarang tidak, tapi masih belum menemukan). Banyak orang, bahkan ribuan sudah mengorbankan kehidupan mereka, untuk kata ”merdeka”. Indonesia sekarang sudah berumur 66 tahun. Masih muda dan panjang perjalananan catatan sejarahnya. Begitu banyak orang menumpahkan tinta hitam maupun putih di dalam sana. Walau selalu ada misteri di dalam sebuah catatan. Biarlah itu terkuak ataupun terkubur karena waktu-Nya.

Dan yang aku ingin mengucapkan satu hal padamu.
Selamat ulang tahun pahlawanku.
Bangsaku,  Indonesia!

Aku akan selalu mengingatmu lekat-lekat di dalam hatiku. Kuharap aku bisa melanjutkan kiprah pahlawan di catatan itu. Walau memang terlalu punya muka aku ini. Mungkin tidak pantas dimasukkan ke dalam catatan suci itu. Tapi aku akan mengusahakan yang terbaik untuk negriku. Jadi tenang saja kalian di sana.
Sudah dulu ya? Itu saja yang inginku sampaikan. Semoga pesta ulang tahunmu di sana, kamu boleh tersenyum bergembira. Seperti aku di Jakarta sekarang.

Dadah...

14 August 2011

Mimpi gue

Baru-baru ini, terbesit satu pemikiran di otak gw yang besar ini :). Gw merasa tuh cukup lucu, bisa bikin orang ketawa. Walopun gw juga berasa jayus seringan nya. Dan walopun faktanya di sekitar gw tuh banyak orang yang lebih lucu dibanding gw. Tapi overall gw tuh uda kaya badut sekolah di tengah temen-temen gw yang tentu udah kenal gw deket (itu sih persepsi gw, moga-moga persepsi yang objektif lah). Apakah lu berpikir kaya gitu?

Dan gw seneng banget kalo bisa bikin muka orang yang juelek bgt gara2 cemberut, jadi terhibur dan tertawa. Bukan sesuatu yang berarti buat warga dunia memang, tapi menurut gw itu tuh pekerjaan yang mulia. Ga gampang juga loh bikin orang seneng, apalagi buat orang yang ngerasa udah gada harapan lagi.. Dan itulah mimpi gw, pengen membuat  orang tersenyum walaupun cuman sekali dalam hidupnya menikmati indahnya dunia ini. Ga semua orang seberuntung  gw, bisa ketawa tiap ari karena gada beban yang berarti di idup gw yang kecil ini.

Trus idup di kampung tenang damai sejahtera dengan penduduk yang ruamah-ramah banget (rada ga make sense sih, tapi kan ini mimpi gw). Di pantai yang indah banget. Setiap hari berkelana mencari pantai-pantai eksotis di Indonesia!!!!!
Yap.. mimpi gw yang kedua adalah bisa keliling Indonesia tepatnya ngunjungin pantai + gunung 'seksi" di negri gw. Tiap hari gw bisa ngeliat indahnya matahari terbenam, sekaligus bulan muncul di senja hari. Gada yang bisa ngalahin keindahan fenomena alam itu, menurut gw. Bareng orang-orang yang gw sayang. Mantab betul hidup ini.

Enggak lupa, dan ga pernah boleh dilupakan. Gw harus tetep deket sama Tuhan, dimanapun gw berada. Itu prinsip yang berusaha gw pegang.

Ada ga ya kerjaan kaya gitu di dunia??
haha
ga gw pikirin sih karena gw emang ga yakin ada
cuman mimpi kok
Lu juga punya mimpi?
pernah ga mikir soal mimpi-mimpi lu yang gila?
beranilah bermimpi teman!!!
dan lakukanlah kalo menurut lu benar :)

12 August 2011

Kepergianmu

kau menghilang
padahal belum sempat bagiku tuk ucapkan kata
bukan maksudku melupakanmu
dan memberi kenangan buruk kepergianmu
tapi memang tak sempat
maafkanlah aku jika memori terakhirmu tentangku sedikit menyebalkan karena kekanakanku
sulit untukku mengeluarkan kata tabu itu padamu
tapi ini tulus dari hatiku
kau tau aku

kau jauh di sana
dan aku di sini
sepi terasa saat kau tiada
kadang kami terdiam dalam pembicaraan keluarga
mungkin karenamu

aku akan selalu menunggumu untuk pulang
membawa kebanggaan bagi kami
beserta pakaian wisudamu yang kau kenakan dengan jerih payahmu bertahun-tahun
topi persegi penuh kenangan
dan arsip kelulusan yang akan kau ingat sepanjang masamu

mungkin meneteskan air mata
mungkin tidak
mungkin kau anggap itu sebuah kewajiban sebagai seorang lelaki
dan biarlah menjadi pikiranmu saja ini semua
satu hal yang menjadi pikiran kami
supaya kamu bisa menjadikan dirimu dan bangsa ini terpandang
ya membahagiakan orang tuamu juga tentu

kepergianmu ini harus memberi arti
arti hidup yang selama kau jalani